Kamis, 12 November 2020

PENDAPATAN NASIONAL

Pengertian dan penghitungan pendapatan nasional (National Income) dapat ditinjau dari tiga pendekatan, yaitu

1.      Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB);

Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun).

Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut.

a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan.

b. Pertambangan dan penggalian.

c. Industri pengolahan.

d. Listrik, gas, dan air minum.

e. Bangunan.

f. Perdagangan, hotel, dan restoran.

g. Pengangkutan dan komunkasi.

h. Bank dan lembaga keuangan lainnya.

i. Sewa rumah.

j. Pemerintahan dan pertahanan.

k. Jasa-jasa.

Hasil produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:

PDB/Y = (Q1 . P1) + (Q2 + P2) + .... + (Qn + Pn)

2.      Pendekatan/Metode Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB);

Berdasarkan metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah, masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP).

PNB/Y = C + I + G + (X -M)

3.      Pendekatan/Metode Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN).

Pendapatan nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.

PN/Y = r + w + i + p

Hasil penghitungan dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atau National Income (NI).

Agar lebih memahami pendapatan nasional, dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa konsep pendapatan nasional.

1. Produk Domestik Bruto (PDB)

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan seluruh warga masyarakat (termasuk warga negara asing) suatu negara pada periode tertentu.

2. Produk Nasional Bruto (PNB)

Produk Nasional Bruto (Gross National Product/GNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, termasuk di dalamnya barang dan jasa yang dihasilkan warga negara tersebut yang berada di luar negeri. Barang dan jasa yang dihasilkan

warga negara asing yang berada di negara tersebut tidak termasuk GNP.

GNP = GDP - Produk Neto terhadap Luar Negeri

3. Produk Nasional Neto (PNN)

Produk Nasional Neto (Net National Product/NNP) adalah seluruh barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara.

NNP = GNP - (Penyusutan Barang Modal)

4. Pendapatan Nasional Neto (Bersih)

Pendapatan Nasional Neto (Net National Income/NNI) adalah nilai dari produk nasional bersih (NNP) dikurangi pajak tidak langsung.

NNI = NNP - Pajak Tidak Langsung

5. Pendapatan Perseorangan

Pendapatan perseorangan (Personal Income/PI) adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima seseorang sebagai balas jasa dalam proses produksi.

Pendapatan perseorangan (Personal Income) ini dapat diperhitungkan dari NNI dikurangi:

a. pajak perseroan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan usaha kepada pemerintah;

b. laba ditahan, yaitu jumlah laba yang tetap ditahan (tidak dibagi) di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu, misalnya untuk keperluan perluasan perusahaan;

c. iuran jaminan sosial dan iuran asuransi;

d. dalam personal income ini harus kita tambahkan dengan transfer payment adalah pembayaran-pembayaran dari negara yang dibayarkan kepada orang-orang tertentu, dan pembayaran tersebut bukan merupakan balas jasa atas keikutsertaannya dalam proses produksi tahun sekarang, melainkan sebagai balas jasa untuk tahun-tahun sebelumnya atau pembayaran pada seseorang yang sebenarnya berasal dari pendapatan orang lain.

Contoh transfer payment adalah:

a. pembayaran kepada orang yang sudah pensiun,

b. tunjangan para veteran, dan

c. dana-dana sosial (pembayaran untuk para penganggur).

PI = (NNI + Transfer Pa ment) - (Iuran Jaminan Sosial + Iuran Asuransi + Laba ditahan + Pajak Perseroan)

6. Pendapatan Bebas

Pendapatan bebas (Disposable Income/DI) adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap untuk dibelanjakan penerimanya. Pendapatan bebas diperoleh dari pendapatan persorangan dikurangi pajak langsung.

Pendapatan Dibawa Pulang

Pendapatan dibawa pulang (Take Home Pa /THP) adalah pendapatan yang dibawa pulang untuk membayar bermacam-macam kebutuhan. Pendapatan ini memengaruhi permintaan efektif sebab menggambarkan daya beli masyarakat. THP diperoleh dari pendapatan bebas (Disposable Income)

dikurangi kewajiban kepada pihak lain, seperti untuk membayar utang.

 

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Manfaat-manfaat dilakukannya penghitungan pendapatan nasional itu, antara lain sebagai berikut.

1. Menjadi sumber informasi bagi pemerintah

a. Data pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk menilai efektivitas kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Misalnya, untuk menilai pengaruh kebijakan perubahan tingkat pajak terhadap pengeluaran masyarakat suatu negara.

b. Kecenderungan (trend) perkembangan pendapatan nasional digunakan oleh pemerintah untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan program untuk menanggulangi masalah tersebut. Misalnya, kenaikan pendapatan nasional diikuti dengan peningkatan keinginan masyarakat untuk membeli lebih banyak mobil pribadi. Kenaikan jumlah mobil pribadi akan menimbulkan masalah berupa tidak memadainya lagi lebar jalan raya yang tersedia. Oleh karena itu, pemerintah perlu merencanakan program pelebaran jalan lebih dini.

2. Mengetahui struktur perekonomian

Dari penghitungan PNB, kita dapat mengetahui struktur perekonomian suatu negara. Misalnya, jika sumbangan terhadap pendapatan nasional lebih besar daripada sektor industri, struktur perekonomian negara tersebut bergerak ke negara industri.

3. Mengetahui perekonomian antardaerah

Dengan membandingkan produksi pendapatan daerah dan jumlah penduduk daerah masing-masing, akan diketahui kehidupan ekonomi daerah yang satu berbeda dengan daerah lainnya.

4. Memperkirakan perubahan pendapatan riil

Penghitungan pendapatan nasional memungkinkan suatu negara mengetahui perubahan pendapatan riil penduduknya.

5. Membandingkan kemajuan ekonomi antarnegara

Perhitungan pendapatan nasional memungkinkan dilakukannya perbandingan kemajuan ekonomi antarnegara. Perbandingan itu bisa dilaksanakan berdasarkan wilayah, misalnya antarnegara ASEAN,

antarnegara maju, atau antarnegara berkembang.

Indikator Ketimpangan Distribusi Pendapatan

Ada beberapa indikator untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi

pendapatan. Berikut beberapa contohnya.

1. Koefisien Gini (Gini Ratio)

Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz, seperti yang diperlihatkan kurva di bawah ini.


Dalam Kurva Lorenz, Garis Diagonal OE merupakan garis kemerataan sempurna karena setiap titik pada garis tersebut menunjukkan persentase penduduk yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Koefisien Gini adalah perbandingan antara luas bidang A dan ruas segitiga OPE. Semakin jauh jarak garis Kurva Lorenz dari garis kemerataan sempurna, semakin tinggi tingkat ketidakmerataannya, dan sebaliknya. Pada kasus ekstrim, jika pendapatan didistribusikan secara merata, semua titik akan terletak pada garis diagonal dan daerah A akan bernilai nol. Sebaliknya pada ekstrem lain, bila hanya satu pihak saja yang menerima seluruh pendapatan, luas A akan sama dengan luas segitiga sehingga angka koefisien Gininya adalah satu (1). Jadi suatu distribusi pendapatan makin merata jika nilai koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan makin tidak merata jika nilai koefisien Gininya mendekati satu.

Tabel berikut ini memperlihatkan patokan yang mengatagorikan ketimpangan distribusi berdasarkan nilai koefisien Gini.


2. Menurut Bank Dunia

Bank Dunia mengukur ketimpangan distribusi pendapatan suatu negara dengan melihat besarnya kontribusi 40% penduduk termiskin. Kriterianya dapat dilihat pada tabel berikut.


Pendapatan Per Kapita (Income Per Capita/ IPC)

1. Pengertian Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu.

Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita dapat mengamati apakah

kesejahteraan masyarakat pada suatu negara secara rata-rata telah meningkat. Pendapatan per kapita yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-rata kesejahteraan penduduk telah meningkat. Pendapatan per kapita menunjukkan pula apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil, berapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat apa yang timbul oleh peningkatan tersebut.

2. Hubungan Pendapatan Nasional, Jumlah Penduduk, dan Pendapatan Per Kapita

Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional pada tahun tertentu dibagi jumlah penduduk suatu negara pada tahun tersebut. Pendapatan nasional dapat dilihat dari beberapa pendekatan.

Konsep pendapatan nasional yang bisa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita oleh pemerintah suatu negara umumnya adalah Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Dengan demikian, pendapatan per kapita dapat dihitung dengan menggunakan salah satu rumus berikut.

0 komentar:

Posting Komentar