Akuntansi sebagai Sistem Informasi

 A. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Akuntansi dimulai sejak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran dan membuat catatan. Pada awal abad XV muncul naskahnaskah mengenai pelajaran akuntansi di Italia dengan menggunakan angkaangka Arab. Dan pada akhir abad XV terbit buku yang pertama di Italia, hasil karya seorang Venesia, bernama Lucas Paciolo yang berjudul “Summa De Arithmatica, Geometrica et Proportionalita”. Buku tersebut membahas tentang akuntansi, dan menjadi tonggak sejarah di bidang akuntansi. Di dalam salah satu babnya, buku tersebut membahas tentang “Tractatus de Computist el Scriptorio”, yaitu cara-cara pembukuan dengan berpasangan (double book keeping), yang sampai sekarang masih banyak digunakan. Hasil karya Lucas Paciolo ini menyebar ke Eropa Barat dan dikembangkan oleh pengarang-pengarang baru. Sehingga timbullah beberapa sistem, yang namanya disesuaikan dengan nama negaranya masingmasing, contohnya sistem Belanda, sistem Amerika (anglo saxon), dan sebagainya.

B. Definisi Akuntansi

Menurut American Accounting Association: akuntansi adalah “ ……….. suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”. Dari pengertian ini ada tiga hal yang bisa kita simpulkan, yaitu; 

1. masukan (input) akuntansi adalah berupa data-data atau dokumen ekonomi dari kegiatan (transaksi) organisasi ataupun perusahaan;

2. masukan tersebut diolah melalui proses identifikasi, pengukuran, pelaporan untuk menghasilkan keluaran (output) informasi atau laporan keuangan;

3. keluaran tersebut digunakan sebagai penunjang atau sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis oleh pemakai informasi tersebut.

C. Kualitas Informasi Akuntansi

Informasi akuntansi bisa dikatakan berkualitas bila memenuhi syaratsyarat berikut.

1. Perbandingan antara manfaat dan biaya. Manfaat laporan informasi akuntansi paling tidak harus sama dengan biaya untuk membuat laporan tersebut. Biaya sebuah laporan akuntansi tidak boleh lebih besar daripada manfaat yang bisa diterima oleh pemakaian informasi tersebut.

2. Dapat dimengerti. Informasi akuntansi dapat dimengerti oleh pemakai bila dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang sesuai dengan tingkat pengetahuan pemakai.

3. Relevan. Agar informasi akuntansi relevan, maka dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang sesuai dan bisa membantu para pemakai dalam pengambilan keputusan.

4. Dapat diuji. Informasi akuntansi harus dapat diuji kebenarannya oleh para penguji independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

5. Netral. Informasi akuntansi harus ditujukan pada kebutuhan umum pemakai, bukan pada kebutuhan dan kepentingan pihak-pihak tertentu.

6. Menyajikan yang seharusnya. Informasi akuntansi bisa dipercaya, bila menyatakan yang sebenarnya atau menyajikan yang seharusnya.

7. Nilai prediksi. Informasi akuntansi tentang posisi keuangan masa lalu memiliki nilai prediksi. Artinya, dapat dipakai sebagai dasar memprediksi atau meramalkan masa depan.

8. Feedback (umpan balik). Umpan balik bisa berupa pembenaran atau penolakan terhadap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya.

9. Tepat waktu. Informasi akuntansi harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan dalam pengambilan keputusan/kebijakan perusahaan dan untuk mencegah tertundanya pengambilan keputusan/kebijakan.

10. Dapat dibandingkan atau konsisten. Informasi akuntansi yang disajikan harus dapat memudahkan pemakai untuk membandingkannya dengan informasi sejenis dari perusahaan lain. Dan perbedaan informasi akuntansi yang diperoleh harus disebabkan oleh faktor keadaan ekonomi, bukan disebabkan oleh perbedaan prinsip atau metode/ prosedur.

D. Proses Akuntansi

Bila dikelompokkan, proses akuntansi terdiri atas dua kegiatan, sebagai berikut.

1. Kegiatan yang bersifat konstruktif atau sintetikal; Meliputi kegiatan pencatatan, peringkasan, penggolongan dan aktivitas lain yang menghasilkan informasi akuntansi.

2. Kegiatan yang bersifat analitikal dari informasi akuntansi; Meliputi kegiatan penganalisisan dan penginterpretasian informasi akuntansi. Secara garis besar proses akuntansi terdiri atas beberapa tahap, sebagai berikut.

1. Tahap pencatatan, meliputi penyediaan dokumen dan analisisnya, pencatatan transaksi ke jurnal, dan posting buku besar.

2. Tahap pengikhtisaran, meliputi pembuatan neraca percobaan/neraca saldo/neraca sisa serta kertas kerja/neraca lajur.

3. Tahap penyusunan laporan keuangan, meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, laporan arus kas.

Pihak intern adalah pihak yang berhubungan langsung dengan kegiatan atau operasi perusahaan sehari-hari serta terlibat langsung dalam membuat dan menentukan berbagai kebijakan atau keputusan operasional perusahaan, yaitu pemimpin perusahaan atau para manajer. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena dia merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Berdasarkan informasi akuntansi, pemimpin perusahaan dapat membuat berbagai kebijakan seperti penyusunan anggaran yang realistis, penambahan atau pengurangan karyawan, penetapan harga pokok produksi yang lebih rasional, dan penetapan harga jual yang tepat.

Pihak ekstern adalah pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai kebijakan/keputusan operasional perusahaan. Pihak ekstern terdiri atas:

1. Pemilik Perusahaan atau Pemegang Saham atau Investor

2. Karyawan dan Serikat Pekerja

3. Kreditor (Pemberi Pinjaman)

4. Badan-Badan Pemerintah

5. Pelanggan

6. Masyarakat

F. Bidang-Bidang Akuntansi

1. Akuntansi Keuangan

Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam proses pencatatan transaksi hingga penyajian dalam bentuk laporan keuangan.

2. Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan, penetapan, dan pengendalian biaya produksi. Akuntansi biaya berkaitan dengan penentuan harga pokok produksi dan pengendalian biaya produksi.

3. Akuntansi Anggaran

Akuntansi anggaran adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan anggaran perusahaan dan kemudian membandingkannya dengan realisasinya agar dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi

4. Auditing/Akuntansi Pemeriksaan

Auditing adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri pada pemeriksaan catatan-catatan akuntansi secara bebas (independen). Pelaksananya disebut auditor.

5. Akuntansi Manajemen

Akuntansi manajemen adalah bidang akuntansi yang melakukan pengembangan dan penafsiran data-data akuntansi, baik data masa lalu maupun data tafsiran untuk membantu manajemen dalam mengoperasikan perusahaan.

6. Akuntansi Perpajakan

Akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang bertugas melakukan penyiapan data yang digunakan untuk perhitungan pajak. Sehingga pajak yang dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah. Agar dapat bekerja dengan baik, seorang akuntan pajak harus memahami berbagai peraturan, baik yang berupa undang-undang maupun ketentuan lain tentang perpajakan.

7. Akuntansi Pemerintahan

Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam penyajian laporan keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh pemerintah. Akuntansi ini berkaitan dengan pembuatan anggaran negara beserta laporan realisasinya. Akuntansi ini bermanfaat untuk mengendalikan pengelolaan keuangan negara.

8. Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang melakukan perencanaan prosedur pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan data keuangan. Sistem akuntansi harus menciptakan suatu sistem yang dapat mempermudah pengelolaan dan pengendalian perusahaan.

9. Akuntansi Pendidikan

Akuntansi pendidikan adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengembangan pendidikan akuntansi dalam rangka menyebarkan ilmu akuntansi. Akuntansi bisa dikembangkan dengan cara memasukkan akuntansi ke kurikulum sekolah.

G. Profesi Akuntansi

1. Akuntan Perusahaan (Intern)

Akuntan perusahaan (intern) adalah akuntan yang bekerja di suatu perusahaan dan bertanggung jawab terhadap masalah akuntansi di perusahaan tersebut.

2. Akuntan Publik

Akuntan publik adalah akuntan yang memberikan jasa dalam bidang akuntansi bagi perusahaan atau organisasi bisnis dan nonbisnis. Akuntan publik bersifat independen (bebas) tidak seperti akuntan perusahaan yang terikat pada kepentingan perusahaan. Jasa akuntan publik yang utama adalah memeriksa laporan keuangan suatu organisasi apakah telah sesuai dengan SAK

3. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada lembagalembaga pemerintah dan bertugas mengendalikan, dan memeriksa penggunaan keuangan atau kekayaan negara dan membuat laporan hasil pemeriksaan.

4. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang memiliki tugas utama mengajarkan dan mengembangkan akuntansi, misalnya dosen dan guru mata pelajaran akuntansi.

0 komentar:

Posting Komentar