1. Fungsi Biaya
Biaya atau
ongkos pengertian secara ekonomis merupakan beban yang harus dibayar produsen
untuk menghasilkan barang dan jasa sampai barang tersebut siap untuk
dikonsumsi . Biaya merupakan fungsi dari jumlah produksi, dengan keluaran,
notasi C = f(Q).
C = biaya total
Q = jumlah produksi.
Fungsi biaya
merupakan hubungan antara biaya dengan jumlah produksi yang dihasilkan, fungsi
biaya dapat digambarkan ke dalam kurva dan kurva biaya menggambarkan
titik-titik kemungkinan bsarnya biaya di berbagai tingkat produksi. Selain
Pengertian biaya tetap, biaya variable dan biaya total, dalam konsep biaya
dikenal pula pengertian biaya rata-rata (average cost) dan biaya marginal
(marginal cost). Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan tiap unit produk atau keluaran , merupakan hasilbagi biaya total
terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan. Adapun biaya marginal ialah biaya
tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk.
Dalam
membicarakan biaya ada beberapa macam biaya, yaitu:
a. Biaya Total ( Total Cost =
TC = C)
Biaya total
yaitu keseluruhan biaya produksi yang digunakan untuk menghasilkan sejumlah
output tertentu baik yang bersifat tetap maupun variabel.
TC = TFC + TVC
b. Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
Biaya variabel
(Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap. Artinya, jika volume
kegiatan diperbesar 2 (dua) kali lipat,maka total biaya juga menjadi 2 (dua)
kali lipat dari jumlah semula.
Biaya variabel
yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh faktor
produksi yang bersifat variabel. Misalnya biaya tenaga kerja, pembelian bahan
baku, bahan penolong dll
c. Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
Biaya tetap
(Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan
tertentu relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.
Biaya tetap yaitu keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor produksi yang bersifat tetap. Contoh: pembelian mesin, bangunan
dll
d. Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = AC)
Biaya total
rata-rata yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap unit output.
Average Total cost (ATC) = AVC + AF
e. Biaya Variabel Rata Rata (
Average Variable Cost = AVC)
Biaya variable
rata-rata yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada kepada setiap unit
output.
AVC = TVC / Q
f. Biaya Tetap Rata-Rata
(Average Fixed Cost = AFC)
Biaya tetap
rata-rata yaitu biaya tetap yang dibebankan kepada satu unit output
Average Fixed cost (AFC) = TFC
/ Q
g. Biaya Marginal
Biaya marginal per unit output (MC) adalah perubahan biaya total yang berkaitan dengan perubahan satu unit dari input.
2. Fungsi
Penerimaan
Penerimaan hasil
penjualan merupakan fungsi dari jumlah barang yang terjual.
Penerimaan total ( total revenue ) adalah hasil kali jumlah barang yang terjual
dengan harga jual perunit.
Penerimaan
umumnya bersifat linier, karena tidak ada alasan mengapa penerimaan menurun
bila produksi meningkat, kecuali bila harga jual menurun karena produksi
meningkat (teori penawaran).
Bentuk fungsi
penerimaan total (total revenue, R) yang non- linier pada umumnya berupa sebuah
persamaan parabola terbuka kebawah. Ini merupakan bentuk fungsi penerimaaanyang
lazim dihadapi oleh seorang produsen yang beroperasi di pasar monopoli.
Sedangkan fungsi penerimaan total yang linier, merupakan fungsi penerimaan yang
dihadapi oleh seorang produsen yang beroperasi di pasar persaingan sempurna.
Penerimaan
total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil kali jumlah
barang dengan harga barang per unit. Seperti halnyadalam konsep biaya, dalam
konsep penerimaan pun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal. Penerimaan
rata-rata (average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit
barang, merupakan hasil bagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
Penerimaan marjinal (marjinal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang
diperoleh dari setiap tambahan satu unit barang yang dihasilkan atau terjual.
Dalam
menganalisa biaya umumnya tidak terlepas dari analisa penerimaan atau revenue
atau total revenue. Pengertian revenue atau penerimaan adalah seluruh
pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang pada tingkat harga
tertentu. Secara matematik total revenue dirumuskan sebagai berikut:
• TR
= P X Q.
TR = Penerimaan Total
P = Harga Barang
Q = Jumlah barang yang dijual.
Penerimaan
Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan
:
• AR
= TR/Q
Penerimaan
Marginal atau Marginal Revenue adalah tambahan penerimaan sebagai akibat dari
tambahan produksi, dirumuskan
• MR
= ∆TR/∆Q atau turunan dari TR
MR =
Marginal Revenue
∆TR = Tambahan
penerimaan
∆Q = Tambahan
Produksi
Berdasarkan
konsep penerimaan dan biaya (TR dan TC) dapat diketahui beberapa
kemungkinan diantaranya :
TR >TC = keadaan
untung / laba
TR= TC =
keadaan Break Even Point
Dimana :
* TR = P x Q
* Penerimaan Rata-rata (AR) adalah penerimaan rata-rata tiap unit produksi, dapat dirumuskan : AR = TR/Q
MR = Marginal Revenue, ∆TR = Tambahan penerimaan,
TR > TC = keadaan untung / laba
TR = TC = keadaan Break Even Point (BEP)
TR < TC = Keadaan rugi.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 9.000 unit
Jawab:
VC= Rp 500.
Fungsi biaya variabel : VC = 500Q ..........................................……........(1)
Fungsi biaya total: TC = FC + VC ----->TC = 1.000.000 + 500Q .…......(2)
Fungsi penerimaan total : TR = P.Q -----> TR = 1.000 Q ..........................(3)
b. Break Even Point terjadi pada saat : TR = TC
1.000 Q = Rp 1.000.000 + 500 Q
1.000 Q - 500 Q = 1.000.000
500 Q = 1.000.000
Q = 2.000 unit
Pabrik sandal akan mengalami BEP pada saat Q = 2.000 unit
Pada biaya total TC = 1.000.000 + 500 ( 2.000)
TC = 2.000.000
c. Pada saat memproduksi Q = 9.000 unit
TR = P.Q
= 1.000 X 9.000
TR = 9.000.000
TC = 1.000.000 + 500 (Q)
= 1.000.000 + 500 ( 9.000)
= 1.000.000 + 4.500.000
TC = 5.500.000
Bila TR > TC, maka keadaan laba / untung.
Laba = TR - TC
= 9.000.000 - 5.500.000
= 3.500.000
= 1.000 (1.500) - 1.000.000 + 500 ( 1.500)
= 1.500.000 - 1.750.000
= - 250.000
0 komentar:
Posting Komentar