1. Definisi Elastisitas
Elastisitas (pemuluran) adalah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan. Dengan kata lain elastisitas adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang tersebut.
b. Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang diminta, yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh persentase perubahan pendapatan (income) riil konsumen.
2. Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut ini.
Elastisitas Silang merupakan jenis elastisitas yang menunjukan hubungan antara jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang lain yang terkait dengan barang tersebut. Contoh ringkasnya adalah hubungan antara sepeda motor dengan bensin dan nasi dan lauk-pauk.
Hubungan antar-barang dibagi menjadi dua, yaitu:
- Substitusi atau saling menggantikan.
- Komplementer atau saling melengkapi
Baik substitusi atau komplementer dilihat dari hasil penghitungan nilai elastisitas silangnya.
- Jika hasil penghitungan elastisitas silangnya positif, maka hubungan dua barang tersebut adalah Substitusi atau saling menggantikan.
- Jika hasil penghitungan elastisitas silangnya negatif, maka hubungan dua barang tersebut adalah Komplementer atau saling melengkapi.
- Jika hasil penghitungan elastisitas silangnya nol, maka hubungan dua barang tersebut adalah tidak ada/tidak saling memengaruhi.

Fungsi Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan memiliki fungsi tertentu khususnya bagi pemerintah. Kegunaannya bisa Anda simak dibawah ini:
1. Dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran belanja suatu negara. Besaran pendapatan yang diterima negara tentu mempengaruhi anggaran belanja. Penerimaan pendapatan yang kecil tentu harus diimbangi dengan anggaran belanja yang kecil pula.
2. Untuk menyesuaikan jumlah barang yang dibutuhkan. Dengan pendapatan terbatas maka anggaran belanja tentu ikut terbatas. Jumlah permintaan barang yang dibutuhkan ikut berkurang.
3. Tak hanya jumlah barang saja namun hal ini mempengaruhi permintaan jenis barang. Beberapa jenis barang tidak dapat terbeli karena minimnya pendapatan nasional yang dimiliki. Beberapa jenis barang entah itu kebutuhan sekunder bahkan kebutuhan pokok tidak bisa terbeli seluruhnya karena pendapatan yang rendah.
4. Dapat mengetahui seberapa besar permintaan barang yang dibutuhkan pasar. Dari sini dapat diketahui apakah pendapatan yang tidak sesuai akan mempengaruhi besaran jumlah barang yang diminta.
Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut faktor yang dimaksud bisa Anda simak dibawah ini :
1. Selera konsumen
Selera konsumen dapat mempengaruhi elastisitas pendapatan. Preferensi mereka bahkan bisa mengubah interpretasinya. Bisa saja peningkatan barang mewah lebih tinggi ketimbang inferior meski pendapatan terbatas. Barang inferior dikenal memiliki kualitas rendah dan harga murah.
2. Harga barang substitusi
Elastisitas pendapatan juga dipengaruhi oleh harga barang substitusi. Bilamana barang pengganti tersebut dapat menggantikan fungsi barang lainnya dengan sempurna. Misalnya saja beras atau jagung yang merupakan kebutuhan pokok bisa digantikan dengan roti yang juga sama-sama bisa mengenyangkan perut Anda.
3. Harga jual barang
Harga jual barang tentu memiliki pengaruh yang besar pada elastisitas pendapatan. Apalagi bila proporsi barang tersebut terbatas dan merupakan barang kebutuhan pokok tentu saja akan mempengaruhi harga jualnya juga. Untuk mencegah harga barang tinggi lembaga keuangan bisa mendistribusikan dana untuk modal usaha sehingga produksi meningkat.
4. Harga barang pelengkap
Barang pelengkap dikenal pula dengan barang komplementer. Penggunaanya harus bersamaan agar bisa digunakan. Bila barang tersebut berdiri sendiri maka tidak bisa digunakan. Sebagai contoh motor dengan bensin atau sikat gigi dengan pasta gigi.
0 komentar:
Posting Komentar